DAK KERATON
Solusi Ekonomis Bagi Kebutuhan Lantai Tingkat
Tingginya harga tanah mendorong pertumbuhan bangunan secara vertikal ke atas yang mengakibatkan lahirnya bangunan-bangunan bertingkat seperti rumah tinggal, ruko, rukan, sekolah dan sebagainya. Mengingat pelat lantai sangat penting pada bangunan bertingkat, maka efisiensi konstruksi pada bangunan bertingkat cukup banyak ditentukan oleh efisiensi pada pelat lantai. Pada saat ini, pelat lantai yang paling populer dan dikenal oleh masyarakat luas hanyalah lantai dengan cor beton. Padahal, dalam peraturan Beton Indonesia dikenal juga adanya lantai pelat rusuk dengan pengisi tanah liat bakar (Dak Keraton). Efisiensi yang dicapai dengan menggunakan teknik pelat rusuk telah terbukti lebih baik dibandingkan lantai cor biasa. Dari penelitian yang dilakukan, telah dikembangkan produk yang cocok untuk bangunan bertingkat tanpa batas ketinggian. Lebih dari 15 tahun produk ini telah dikembangkan serta diaplikasikan pada bangunan-bangunan di Indonesia dan diberi nama KERATON (Keramik Komposit Beton) sering juga disebut dengan nam Dak Keraton, Dak Beton Keraton, Keraton Dak Beton.
Dak Beton Keraton Dari tanah liat yang pembakarannya dilakukan pada suhu 1.000 derajat celcius. Pembakaran ini untuk mencegah keretakan pada dak keraton karena adanya rongga penyangga.
Lahir dari kerjasama negara-negara di eropa (Jerman dan Belanda) kira-kira 100 tahun yang lalu. Hasil teknologi material ini dibawa ke Indonesia melalui perantara Proyek Bantuan Teknis Pembangunan Industri Bahan Bangunan yang dimonitor oleh UNIDO/UNDP (PBB Project INS/740/034).
Kunggulan Dak Keraton dibanding Dak Konvensional
- Lebih Murah daripada pelat lantai beton biasa dengan kekuatan yang setara.
- Lebih Ringan sehingga mengurangi beban bangunan secara keseluruhan (bobot mati antara 180 kg/m2 – 225 kg/m2).
- Lebih cepat pemasangannya dan tidak membutuhkan kayu sehingga :
- Ramah Lingkungan
- Pada saat pemasangan tidak mengganggu lantai dibawahnya karena tidak memerlukan penyangga perancah.
- Tidak memerlukan alat bantu seperti KRANE, sehingga juga mengurangi biaya konstruksi.
- Berfungsi sebagai peredam suara dan panas.
- Sebagai elemen estetika karena dapat diekspos untuk mendapat gaya interior yang naturalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar